Kebebasan Saya Dibeli

Beginning is always hard. Awal masuk kantor (padahal baru magang =), saya merasa kehidupan saya yang tadinya bebas-merdeka-bisa-pergi-dan-melakukan-apa-aja, jadi berubah. Magang mengubah hidup saya! Yang sebelumnya saya adalah mahasiswa, yang bisa bebas untuk menjadi idealis (versi saya based on my way of life tentunya =), bebas memilih aktivitas apa yang akan saya kerjakan dalam satu hari, bebas mau mobile kemana saja.


Tiba-tiba harus masuk kantor, duduk diam disana (pas awal magang masih jarang kerjaan, pen), bertemu orang-orang baru yang kebanyakan lebih tua (yang sudah terbiasa dengan kehidupan orang kantoran-berstatus PNS), dsb, dsb. Banyak kejutan di kantor! Hi-salary-low-productivity. Seseorang di bagian saya sampai-sampai pernah bilang, “Gimana ngitungnya ya, kerjaan gini tapi gaji saya d*****n j**a”. Sembari duduk santai setelah menyelesaikan kerjaan. Beberapa saat kemudian beliau tidur-tiduran di kursi kayu panjang, di salah satu bagian kantor.

Sempat merasa trapped in the office. Bahkan terpikir bahwa kebebasan saya dibeli dengan harga delapan-ratus-lima-puluh-ribu per bulan (uang lelah magang, pen). Yang bahkan belum saya terima sampai sekarang. Hehe.

Apakah saya yang terlalu memperdrama?





Powered by Blogger