Karena dan Karena

Ada yang tahu apa yang menginspirasi Kang Habib (Habiburrahman El Shirazi, pen) menulis Ketika Cinta Bertasbih? Jujur saya bukan penggemar novel beliau. Tapi cerita ini tak sengaja saya dengar langsung dari mulut sang penulis, langsung-tanpa-distorsi! (Insya Allah saya ga ada gangguan pendengaran, hehe =). Saat itu saya sedang berada di TB G*a di Salah satu plaza di daerah Bintaro. Secara tak terduga tiba-tiba ada pemberitahuan dari pihak TB tersebut mengumumkan pada pengunjung bahwa sesaat lagi akan ada bedah buku Ketika Cinta Bertasbih, langsung oleh sang penulisnya. Saya biasa saja. Tidak terlalu antusias, karena memang belum pernah membaca novel tersebut.

Pukul tiga sore MC membuka acara bed-buk, seorang bapak separo baya berwajah kebapakan muncul di panggung bersama seorang moderator dari pihak G*a. Beliau pasti Kang Habib itu (yang berwajah kebapakan itu). Acara mulai. Para pengunjung TB ramai mengerumuni space yang digunakan untuk acara bed-buk. Beberapa membawa novel karya sang bapak, untuk minta tanda tangan beliau sepertinya. Saya memang tidak mengikuti acara sampai selesai tapi kata-kata bapak itu saat awal acara bed-buk -- ketika menceritakan dari mana beliau memperoleh inspirasi novel itu – menempel di memori saya.

Ini ceritanya :



Ada seorang mahasiswa, betah kuliah sampai bertahun-tahun. Ketika ditanya kenapa belum lulus juga. Jawaban sang mahasiswa itu mengejutkan. Alasan ke-belum-lulus-an-nya bukan karena nilainya kurang atau alasan akademik lainnya. Tapi karena.. ketakutan akan konsekuensi kelulusan. Ia takut karena ketika lulus dan diwisuda maka ia tak lagi berstatus mahasiswa. Takut karena ketika ia bukan lagi mahasiswa maka ia harus turun ke masyarakat, ia harus mencari kerja, ia tak bisa lagi tetap nyaman untuk meminta uang saku pada orang tua seperti ketika masih menjadi mahasiswa.

Seringkali muncul ketakutan ketika harus meninggalkan comfort zone..

Tapi itu bukanlah sebuah alasan pembenaran kan?

Karena kampus adalah tempat pelatihan sebelum turun ke medan pertempuran yang sebenarnya.

Karena pertempuran yang sebenarnya tak akan terjadi di tempat latihan.

***

Ketika tersadar bahwa mau-tak-mau aku memang harus keluar dari zona nyaman, di masyarakat lah pertempuran yang sebenarnya. Di kantor juga ^^,

Ganbatte Kudasai!

Hamasah!

Smangadddzzzz!

Bismillah..

Pe-Er dari Tegre

Berawal dari sebuah comment dari seorang berinisial t-i-g-g-e-r yang memaksa saya membuka blog beliau di www.semangka-punya.blogspot.com. Sebuah PR menanti saya ternyata.
1. Each blogger must post these rules
2. Each blogger starts with eight random facts/habits about themselves
3. Bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. At the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names.
4. Don’t forget to leave them a comment telling them thev’ve been tagged and to read ur blog.

delapantentangsaya

satu.
Tempat yang selalu ingin saya datangi dari jaman sekolah dulu : Boscha dan Planetarium.




dua.
Saya suka banget baca. Pas saya kecil Ibu langganan majalah Bobo buat anak-anak beliau. Saat itu dari ketiga anak beliau -- dua kakak perempuan saya sudah bisa membaca – hanya saya yang belum bisa membaca, alhasil setiap kali saya selalu menyodorkan majalah Bobo dan dengan polosnya minta dibacain. Ketika akhirnya bisa membaca, terpuaskan sudah hasrat itu, dan bersyukurlah Ibu saya yang tidak lagi direpotkan oleh saya ^^. Kegemaran itu berlanjut sampai sekarang, kata seorang kakak kelas pas jaman kuliah, ‘dimana-mana ngeliat kamu pasti lagi baca buku’ hehe.

tiga.
Suka olahraga. Saya berbakat di bidang ini, menurut saya, hehe. Pas jaman SD saya suka lompat tali (ini olahraga kan ^^), kasti, lari. Jaman SMP saya ikut klub basket (payahnya saya kurang konsisten ikut latihan dan suka ngabur kalau disuruh ikut pertandingan, jadi selama gabung dalam tim basket putri SMP saya cuman satu kali diturunkan dalam pertandingan dan itupun hanya beberapa menit ^^), pas SMP sering dipuji sama guru olahraga saya hehe (rekor lompat jauh saya 3,6 meter – buat saya ini udah jauh lah). SMA saya ikut karate (dua kali berangkat latihan abis itu kabur hehe) dan klub basket juga. Jaman kuliah saya ikut taekwondo (satu kali ikut kejuaraan dan kalah telak dengan skor 7-0. selamat! ^^)

empat.
Senang berdialog dalam pikiran. Beneran. Tapi karena dialognya cuman dalam pikiran saya, jadinya seringkali dianggap pendiam sama orang-orang yang baru kenal sama saya. Hehe, piss ah.

lima.
Saya anti-tren. Walau sekarang nggak se-ekstrem itu sih. Tapi dari dulu emang paling seneng melawan arus. Saat orang banyak suka siapa atau apa, saya pasti nggak akan suka itu. Saat banyak orang di sekitar saya bilang fisika itu susah, maka saya akan berusaha agar fisika mudah buat saya. Saat banyak teman perempuan saya dengerin Westlife dkk, maka saya memilih Silverchair, Rer Hot Chili Papers, Blindspot, Nirvana (tapi sekarang ditambah Brothers, Izzis, Shohar dkk ^^). Saat banyak teman perempuan sibuk karena jerawat, sibuk nyari parfum, maka saya nggak ambil pusing dengan itu ^^. Saat dan saat..

enam.
Saya suka susu soda. Banged. Sampai-sampai penjual susu soda di komplek perumahan tempat saya kost hafal. Pernah suatu ketika saya pergi ke pak penjual itu, dan begitu sampai bapak itu sambil tersenyum berkata, ”susu soda ya neng?” Hehe, padahal saya mau beli pulsa ^^.

tujuh.
Pernah bercita-cita menjadi astronot. Bisa dibilang ini gara-gara kakak perempuan saya yang terobsesi dengan bintang dan benda langit lainnya.Sering berdua duduk di loteng rumah, menatap bintang di langit malam menebak-nebak rasi bintang yang terlihat ^^.

delapan.
Nggak suka pedes. Beda sama tegre nih ^^. Nggak tahu sejarahnya kenapa. Tapi belakangan mulai menolerir hal ini.

Selesai ^^.

PR selanjutnya buat : Qistwunx, Mas Fredy, Upi Masyita, Petta Rosetta,.. Ga tau siapa lagi .. empat orang lagi kapan-kapan aja ah.


hidupku

hari ini
22 tahun sudah hidupku


full of tears..

Allah..
apa yang sudah aku lakukan selama ini?
cukupkah itu menjamin hidupku di keabadian akhirat nanti?


kucoba
menapak
meretas jalan menuju surga
akankah hari itu tiba
in the right time

kusadar
jalan ini jalan panjang
semoga ku tak patah arang
hingga di penghujung jalan ini kutemukan
satu dari dua pintu
semoga pintu yang benar kutuju


Powered by Blogger