Antara Bersyukur dan Sakit Hati

Pernahkah anda dikritik?
Saya, dalam kondisi normal bisa berkata "Apa masalahnya dikritik? Sepanjang itu kritik membangun. Harusnya malah bersyukur ada yang mengingatkan..". Catatan : disini posisi saya bukanlah sang objek kritik.
Namun ternyata segalanya berbeda saat berada dalam posisi 'kritikan' (maksudnya, the person yang dikritik, hehe kritikan=temennya komunikan). Ketika kita dikritik -- entah sejujur atau sebenar apapun kritikan itu, disampaikan dengan cara halus pun -- ada kalanya timbul sakit hati.

Jika seperti ini kondisinya, siapa yang salah? Sang pengkritik atau yang dikritik? Tak perlu lah kita cari siapa yang salah. Berkhusnudzonlah pada sang pengkritik, bahwa ia mengkritik kita dengan penuh cinta. Dan sakit hati itu, tak perlulah dibesar-besarkan. Kebenaran ada kalanya menyakitkan. Tapi memang harus dikatakan.
Smangadz!

Calo, Kereta dan Pulang (part one)

Everything's changing. Libur empat hari yg dulunya (saat saya masih berstatus mahasiswa) terasa singkat dan tidak mungkin dipakai untuk pulang kampuang, nyatanya sekarang (setelah berstatus calon CPNS) terasa cukup lama hingga saya memutuskan pulang k wonosobo. Ini tentang libur tgl 20 s.d. 22 maret 2008 tempo hari. Saya pulang!


Berbeda dg kepulangan-kepulangan saya yang biasanya dari lebak bulus dengan bus Sinar Jaya, kali kemarin saya naik kereta! Bareng-bareng teman seper-diklat-an di slipi, kita naik kereta ekonomi Bengawan(secara, lebih murah ^^) dari stasiun Tanah Abang.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk : ga dapet tempat duduk, diputuskan beli tiket dari calo! Harga lebih mahal, Rp50.000 dari harga normal yang Rp38.000. Hikz! Semoga tidak makin menyuburkan praktik percaloan..) Ba'da maghrib kumpul di halte depan pusdiklat. Kemudian melaju lah ke stasiun dengan Kopaja 16. Berlima. Ups! Ternyata kita lupa tidak memperhitungkan satu hal : jalanan macet! Secara, menjelang libur, tentunya para migran (hehe, istilahnya) di jakarta meluncur ke kampung masing-masing. Kopaja melaju perlahan.. perlahan.. perlahan.. sampai akhirnya totally-mandeg (boso opo to iki? Hehe).
Akhirnya diputuskan untuk jalan kaki. Bayangpun! Dari sekitar Mess Pemprov Riau sampe Tanah Abang! Sebenernya sempat ditawari untuk naek ojek, tapi ga usah lah, masih kuat ini. Semangadz!
Sampai di Stasiun Tanah Abang. Ternyata kita telat banget, dan tahukah... sang calo mengkhianati kita! Tiket yang harusnya jatah kita dijual ke orang lain (udah calo, khianat pula, dasarr..). Yasudahlah, ngantri tiket di loket. Tinggal tiket berdiri ternyata sodara-sodara sebangsa setanah air..! Oke, gapapa, jadi jalan kaki tadi adalah pemanasan sebelum berdiri sampai besok pagi..
Tiket sudah ditangan. Berlima masuk ke peron. Sempat dihadang sama bapak sang penjaga, dimarahin, "kereta penuh banget ga ada tempat lagi pulang aja tunggu kereta besok pagi". Nekat. Kita tetep turun k peron. Disambut dengan teriakan-teriakan pedagang asongan, "belakang kosong!". Spontan kita bergegas k gerbong belakang. Ternyata.. penuh sangat! Sampai gerbong paling belakang! Ga bisa masuk, beneran! Kosong dari Hongkong. Tapi bener juga kata abang asongan itu, belakang emang kosong, belakang gerbong paling belakang maksudnya. He_
Waaa..! Terancam ga bisa pulang..

**
(to be continued yeah..)



template berujung bencana

oh no...
gara-gara ganti template
saya harus merelakan shoutbox -- dan elemen-elemen lainnya yang pernah saya buat-- menghilang...

Iklan! (hehe ^^)



Ini undangan walimah..



Tapi bukan undangan walimah saya (hoho, ketipu ya ^^)
Saya buat ini karena permintaan teman deket-sedeket-deketnya yang menikah 29 Februari 2008.

Buat Retno dan akh Fajar (eks sekretaris HIMAS STAN memang keren! hehe, narsiso):
Barakallahu laka wa baroka 'alaika
Wa jama'a baina kuma fi khoir
Semoga surga yang selalu menjadi arah tuju..


Anda berminat juga dengan desain buatan saya?
Harga nego
^^
Semangadz!




Powered by Blogger