Kebebasan Saya Dibeli
Beginning is always hard. Awal masuk kantor (padahal baru magang =), saya merasa kehidupan saya yang tadinya bebas-merdeka-bisa-pergi-dan-melakukan-apa-aja, jadi berubah. Magang mengubah hidup saya! Yang sebelumnya saya adalah mahasiswa, yang bisa bebas untuk menjadi idealis (versi saya based on my way of life tentunya =), bebas memilih aktivitas apa yang akan saya kerjakan dalam satu hari, bebas mau mobile kemana saja.
Sempat merasa trapped in the office. Bahkan terpikir bahwa kebebasan saya dibeli dengan harga delapan-ratus-lima-puluh-ribu per bulan (uang lelah magang, pen). Yang bahkan belum saya terima sampai sekarang. Hehe. Apakah saya yang terlalu memperdrama?
menurut qisthi negara ga membeli kebebasan kita kok... bukankah 3 tahun lalu kita menyerahkan diri secara sukarela untuk di atur oleh negara dan menjadi abdi masyarakat...
meskipun qisthi juga sering ngeluh(astaghfirullah..) coz ga ada kerjaan maybe memang skrg kita emang belum punya jobdesk yang jelas...
Tapi yang pasti kita pasti bisa nyumbang sesuatu kan...
Kata Tung Desem Waringin... Kalau kamu digaji 1 juta bekerjalah seperti kamu digaji 10juta... Dihitung2 emang rugi... tapi kita bisa tambah ilmu lho... Itu kan yang justru paling berharga???
Jobdesk? Meja kerja? Job desc kali jeng.. Hehe. Jzq aniway.. ^^