Antara Bersyukur dan Sakit Hati
Pernahkah anda dikritik?
Saya, dalam kondisi normal bisa berkata "Apa masalahnya dikritik? Sepanjang itu kritik membangun. Harusnya malah bersyukur ada yang mengingatkan..". Catatan : disini posisi saya bukanlah sang objek kritik.
Namun ternyata segalanya berbeda saat berada dalam posisi 'kritikan' (maksudnya, the person yang dikritik, hehe kritikan=temennya komunikan). Ketika kita dikritik -- entah sejujur atau sebenar apapun kritikan itu, disampaikan dengan cara halus pun -- ada kalanya timbul sakit hati.
Jika seperti ini kondisinya, siapa yang salah? Sang pengkritik atau yang dikritik? Tak perlu lah kita cari siapa yang salah. Berkhusnudzonlah pada sang pengkritik, bahwa ia mengkritik kita dengan penuh cinta. Dan sakit hati itu, tak perlulah dibesar-besarkan. Kebenaran ada kalanya menyakitkan. Tapi memang harus dikatakan.
Smangadz!
0 Response to "Antara Bersyukur dan Sakit Hati"
Post a Comment