Yatto Wakatta

Orang-orang jaman dulu hebat sangat ya.

Begini ceritanya :

Pikiran itu melintas di benak saya ketika saya tengah ber-G-talk ria dengan kawan-kawan beberapa hari lalu. Saya sedang dalam kondisi kejiwaan (halah) yang agak hetakuso saat itu.

Saya menulis,

“Ukh, walimahnya irma dimundurin, jadinya barengan pas diriku sedang prajab..”
Setelah itu saya pasang smiley bermuram durja,
“:(”

Kawan saya balas,
“:)”
Lagi-lagi saya,
“:(”

Disambut oleh kawan saya dengan,
“:)”

Sampai beberapa kali. Dasar saya memang agak iseng. Sebenarnya saya tak sedang sesuram itu, tapi sang kawan itu, sebut saja arum (piss jeung ^^x) menganggapnya serius.
”Senyum dong”

Saya (masih) saja iseng,
“:(”

”Q2 kan penuh semangat dan senyum”
Wuih.... kata-kata itu (walau ga 100% bener, hehe) benar-benar melejitkan kondisi emosional saya dari titik hampir bawah ke titik atas. Bersyukur. Bersyukur. Jazakillah ukh..

Lain waktu pernah juga semangat saya terdongkrak ketika seorang joujou menelpon. Padahal kami hanya mengobrol biasa. Hati memang beresonansi ya. Yang berasal dari hati akan ditangkap oleh hati.

Yatto wakata. Akhirnya saya bisa faham kenapa seorang ikhwah sampai merasa harus menghubungi teman seperjuangannya di pagi buta demi mendapatkan kembali semangat dan kelurusan niatnya.

Nah! Ini korelasinya dengan kalimat pertama di postingan saya ini. Orang-orang jaman dulu hebat sangat ya. Karena mereka ga kenal apa itu teknologi komunikasi yang membuat dunia seakan tak berjarak (Tak berbatas, Borderless world kata Kenichi Ohmae), tapi mereka bisa tetap hidup dengan semua yang tak ada kala itu.

Hfuu....


Eh tapi segala sesuatu berjalan sesuai jamannya ya. Jaman dulu yang kita anggap kuno itu, pada masanya orang-orang penghuni jaman itu beranggapan telah maju. Mungkin kita yang sekarang ini berasa sudah jadi manusia modern akan dianggap kuno oleh-oleh orang-orang di masa setelah kita.

Semangadz!


*btw, kalo penasaran sama judul postingan ini, tanyakeun saja ke ahlinya. Hihi ^^x

*tadinya saya mau posting ini di multiply saya tapi got some trouble. Yowislah disini saja.


7 Response to "Yatto Wakatta"

  1. Anonymous says:

    Hhhmmh,,,akhirnya aku mengerti...(:-P) Kesendirian tak selamanya menenteramkan...sudahlah cukup diri ini menyendiri dan pura-pura menjadi kuat... (^o^*)

    Hla?

    Pura-pura kuat?

    Hlah_jan

    Wakarimasen

    -ayo pak tanoshi nihongo no jikan desu lg-

    Hihi

    ^^x

    TOKOFUA says:

    aslm.wrwb..
    blognya bagus mba, olehkah saya dibagi ilmunya sedikit :)

    speedy says:

    ikut komen ah...
    hebat mbak yg satu ini ahlinya ngeblog ya?
    perlu banyak belajar

    (penasaran kpp mana sich? dr IP madya ya?)

    speedy says:

    wah mbak yg satu ini jagonya ngeblog ya? harus banyak belajar

    (penasaran kpp mana ya? dr ip madya ya?

    Anonymous says:

    selamat datang di semarang...
    salam hangat dari "semarang tengah satu"...
    ;-)

    Wah bu, sekarang dirimu semakin njepangisasi saja...

    Hehe

Powered by Blogger