ketika kecerobohan bertemu dengan ketidakjujuran

Pernahkah anda berpikir apa yang akan terjadi apabila kecerobohan ‘dipertemukan’ secara tidak sengaja dengan ketidakjujuran? Yang saya maksud ini adalah kecerobohan dan ketidakjujuran yang masing-masing berdiri sebagai entitas yang mandiri. Tentunya bukan pertemuan yang mengharu biru yang akan dihasilkan dari pertemuan tersebut. Bukan pula pertemuan dramatis layaknya seorang anak dan orang tua yang terpisah sejak lama.

Ada sebuah rumusan sederhana yang tentang ini,

kecerobohan + ketidak jujuran = menyesakkan

Kebenaran rumusan ini sudah saya buktikan sore kemarin. Sungguh menyesakkan ketika potensi kecerobohan yang ada dalam diri saya dipaksa bertemu dengan ketidakjujuran seorang sopir angkot. Kecerobohanlah yang membuat saya membayar ongkos yang harusnya Rp2.000,00 saja menjadi Rp6.000,00. Saat itu saya membayar dengan menggunakan selembar uang kertas Rp5.000,00 lusuh dan dua keping logam Rp500,00. Kok bisa? Bisa. Karena saya mengira uang lima-ribuan itu adalah selembar uang Rp1.000,00! Dan parahnya sang sopir angkot tersebut membiarkan saja. Entah karena tidak menyadarinya atau justru bersorak gembira atas kebodohan seorang penumpangnya.

Menyesakkan kala itu..

*Sekarang sih udah biasa aja ^^



0 Response to "ketika kecerobohan bertemu dengan ketidakjujuran"

Powered by Blogger